Kamis, 21 Agustus 2008

Over Fishing, sebuah catatan

“Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu” kutipan lagu tersebut cukup memberi gambaran kepada kita betapa bangsa ini memiliki kekayaan sumberdaya ikan yang sangat melimpah. Tapi tunggu dulu, lagu tersebut diciptakan ± 30 tahun. ……………

Berdasarkan data yang ada sejak tahun 2001 hingga 2007, laut Jawa dan Selat Malaka sudah divonis sebagai perairan yang telah mengalami overfishing di Indonesia. Sumberdaya ikan yang melimpah di perairan pantai utara Jawa kini tidak lagi dapat dijadkan andalan nelayan untuk menangkap ikan, keadaan ini tentunya membuat nelayan dan pengusaha ikan harus mencari lahan baru untuk menangkap ikan. Karena bila tidak, berapa banyak kerugian yang akan diderita oleh mereka dan berapa banyak tenaga kerja jadi pengangguran. Begitu pula halnya yang telah terjadi di Bagan Siapi-api Selat Malaka, begitu banyak industry perikanan yang mengalami kehancuran, kapal yang rusak karena tidak melaut serta pengangguran yang luas.

Over ekspoitasi dan kesalahan pengelolaan sumberdaya perikanan yang menyebabkan kerugian yang sangat besar baik bagi keberlangsungan usaha perikanan maupun terhadap kelestarian sumberdaya ikan juga terjadi di berbagai belahan dunia, sebut saja collapsnya perikanan cod di Nefounland Canada tahun 1992 yang menyebabkan hilangnya pekerjaan sekitar 40.000 tenaga kerja dibidang industri perikanan. Kejadian yang sama terjadi di laut utara dan laut Baltik, stok ikan cod diwilayah tersebut telah collaps.

Berdasarkan informasi dari kementerian perikanan norwegia (2003), beberapa daerah lain yang juga telah mengalami overfishing adalah perairan kepulauan Falkland di argentina, atlantik peninsula, antartika (dibawah afrika selatan), selat mozambik, laut Arabia, perairan tenggara Australia,

Oleh karenanya, kita perlu mencoba untuk menerapkan kebijakan-kebijakan jangka pendek untuk mencegah hal tersebut terjadi diseluruh perairan Indonesia dengan tidak lagi, misalnya saja dengan tidak menambah lagi effort. Dan dalam jangka panjang, kita mesti mencoba untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Upaya pengalihan daerah penangkapan nelayan jawa ke wilayah lainnya seperti laut banda, atau samudera hindia bukanlah jawaban untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pemerintah mesti melakukan mencari alternative kebijakan berdasarkan data dan informasi terbaik yang ada. Penelitian seyogyanya diarahkan lebih banyak pada pencarian pola pengelolaan perikanan yang sesuai dengan kondisi perairan Indonesia, penelitian juga perlu difokuskan pada upaya penanganan overfishing yang telah terjadi, misalnya saja pengembangan program sea ranching.

Tidak ada komentar: